Liburan Ke Solo

Liburan ke Solo



Halo, namaku Fanny. Aku tinggal di Jakarta. Aku anak tunggal, dan aku mempunyai rambut keriting lebat atau disebut juga “Kribo”. Ayah dan ibuku mengatakan bahwa itu anugrah. Padahal, di keluargaku tak ada yang berambut seperti aku. “Ayah dulu suka Ahmad Albar. Mungkin karena itulah kamu rambutnya seperti itu.”, kata papa. Aku anak kelas 6 dan umurku 11.
Yey! Hari ini pengambilan rapot! Aku tetap juara 1 seperti kelas 5. Aku ingin menagih janji mama papa. “Mama, papa, inget kan janji mama papa kalo aku tetap juara 1?”, tanyaku. “Ya ampun Fanny, hape sudah punya, laptop sudah punya, mau apa lagi?”, mama kembali bertanya. “Hmm… Aku.. pengen liburan ke Korea”. Mama dan papa pun berpandangan. “Kamu serius?”, Tanya papa. Aku menganggukkan kepala. “Tidak bisa, Fanny.”, kata mama. “Tapi kenapa?”, Tanyaku sambil marah. “Itu diluar pemikiran kami, Fanny.”, jawab papa. “Tapi kan papa dan mama udah janji bakal turutin keinginanku.”, bantah Fanny. “Lagipula, papa dan mama kan tidak punya uang.” Aku hanya menundukkan kepala.
“Lagipula, papa akan mengajakmu ke tempat yang lebih seru. Kamu sudah lama ke sana.”, kata papa lagi. “Ke mana?”, tanyaku. “Ke Solo.”, jawab papa. “Apa? Ke Solo? Tempat nenek tinggal dong!”, kataku kaget. “Iya. Memangnya kenapa? Kamu tidak rindu pada nenek?”, Tanya mama. “Ya kangen sih…”, jawabku. “Besok kita berangkat pukul delapan pagi.”, kata papa. “Kok mama papa gak ngomong dari awal sih? Kan kalo dari awal, aku bisa membereskan barangku dari jauh hari.”, kataku. “Sekarang, kamu bereskan barang-barangmu.”, kata mama mengalihkan pembicaraan. Aku tidak bisa berbuat apa-apa. Aku hanya bisa menuruti apa kata mama dan papa.
Kalian tahu? Aku kecewa. Aku benci ke Solo karena banyak yang mengejekku tentang rambutku. Aku juga kurang suka di Solo. Ya tapi mau bagaimana lagi. Kalau aku membantah, maka aku dibilang menghina. Jadi aku harus mengikuti apa kata mereka.
Esok harinya di perjalanan, aku memakan cookies dan membaca komik “Naruto”. Oh ya, aku suka naruto lho. Tetapi lama-lama aku bosan juga. Maka aku main iPad milik papa. Tiba-tiba mobilku berhenti. “Kenapa berhenti?”, tanyaku. “Kita kan sudah sampai di Solo.”, kata papa. “Lumayan cepat ya…”, kataku. “Ya itu karena tadi kamu sibuk sendiri membaca Naruto.”, kata mama.
“Tapi, kenapa tempatnya seperti ini? Lebih indah dari terakhir ke sini?”, tanyaku. “Oh ya. Papa lupa memberitahukanmu. Sekarang, nenek pindah rumah. Rumahnya ada di dekat kebun. Ini adalah kebun nenek.”, jawab papa. Tiba-tiba, banyak orang yang mengerumuni kami. Banyak yang menyalami papa dan mama. Beberapa orang menyalamiku juga sih. “Hahaha… Lama tak bertemu Kakak Kribo.”, kata anak-anak disana. “Makin lebat saja!”, kata mereka sambil terkikik. Aku menghiraukannya. Aku pun masuk ke rumah nenek.
“Wah, cucu nenek sudah datang…”, sambut nenek. “Iya nek.”, jawabku. “Fanny!”, seru Via dan Siti. “Via! Siti!”, jawabku. Kami pun berpelukan. Via dan Siti adalah sepupuku. Via beragama Hindu, dan Siti beragama Islam. “Sudah lama ya kita bertemu.”, kata Via. “Kita jalan-jalan yuk!”, ajak Siti. Kami pun jalan-jalan menggunakan sepeda.
“Oh ya. Kita berenang di sungai yuk!”, seru Via. “Ayuk, aku mau mengganti bajuku dulu ya.”, kataku. “Buat apa?”, Tanya Siti. “Ya mau pakai baju renang lah.”, jawabku. “Wah, Fanny hebat! Pakai baju renang!”, seru Siti. “Ya kalau di kota kan harus pakai baju renang.”, kataku. Mereka tinggal di Solo bagian desa. Jadi, mereka tidak sepintar orang kota.
Kami pun pergi ke sungai. Aku suka sekali berenang. Kami main air sepuasnya. Sungainya pun bersih. “Kamu senang sekali main air di sungai. Kayak tidak pernah main di sungai saja.”, kata Via. “Memang tidak pernah.”, jawabku. “Hah? Masa di kota tidak ada sungai?”, kata Siti. “Ada, tapi tidak bersih.”, ujarku.
Kami pun menikmati Solo yang indah ini. Tak terasa aku harus kembali ke Jakarta. Aku pun sedih. Aku meminta kepada papa agar Via dan Siti diberikan handphone. Ayah pun membelikannya. Aku sangat senang karena jika mereka mempunyai handphone, aku bisa berkomunikasi dengan mereka.
Tak terasa kami sudah 2 minggu di Solo. Kami harus pulang. Ini akan menjadi pengalaman yang menyenangkan buatku. Sampai jumpa Solo! Tunggu aku di liburan selanjutnya!

Komentar

Postingan Populer